Barcelona Telah Temukan Suksesor Andres Iniesta?

Kemampuannya membaca permainan membuat Barca gigih mengejarnya, dan pencarian tersebut berakhir pekan ini dengan mahar mencapai €40 juta.

Wacana soal siapa penerus Andres Iniesta di Barcelona memang tak ada habisnya dibahas. Tapi cepat atau lambat, Blaugrana tentu harus mengakhiri teka-teki tersebut, bahkan meski sang gelandang senior masih menunjukkan performa ciamik hingga usianya kini menuju 34 tahun.

Sementara Iniesta terus memainkan peran kunci dalam upaya treble winners Barca musim ini, tim polesan Ernesto Valverde tersebut mulai menatap masa depan. Ya, mereka mengamankan opsi pembelian Arthur dari Gremio dengan mahar hingga mencapai €40 juta, yang akan dilengkapi Barcelona pada Juli 2018. Transfer Arthur ini boleh dibilang sebagai langkah masif petinggi Camp Nou untuk memastikan suksesor Iniesta akan siap mengisi posnya andai legenda Spanyol itu akhirnya gantung sepatu.

Lahir di Goiania, Arthur pindah ke Porto Alegre di usia 14 untuk bergabung dengan tim junior the Tricolor. Tapi baru di 2017 Arthur mulai mencuri perhatian. Penampilan debutnya di Copa Libertadores melawan Guarani membuatnya mendapat tempat line-up di tim dan sejak saat itu posisinya tidak tergantikan, hampir tidak pernah absen dalam perjalanan timnya menyabet gelar Copa melawan Lanus pada November tahun lalu.

Progresnya kian nyata pada penampilan di leg kedua final Copa Libertadores, di mana ia merebut status man of the match meski harus ditarik di awal babak kedua. Sejak saat itulah ia makin menyita perhatian publik dan dalam sekejap, Arthur punya banyak fans di tanah kelahirannya di Brasil.

Pemain muda ini memang tidak mengandalkan catatan gol atau trik-trik ciamik untuk menarik penggemar. Tapi, seperti halnya Iniesta atau Mesut Ozil, kekuatannya terletak pada kemampuan menemukan umpan yang tepat dan mengeksekusinya dengan sempurna. Dengan tinggi yang “cuma” 172 cm, ia juga secara fisik sangat mirip dengan legenda Barcelona itu. Tidak hanya itu, dengan tubuh mungilnya, ia juga mampu menerobos kawalan defender yang biasa dilakukan Iniesta untuk mengaburkan atensi para penjaganya di barisan belakang.

Di bawah arahan legenda Gremio Renato Gaucho, pria yang pernah memenangi Libertadores sebagai pemain pada 1983 dan kini menjalani periode ketiga sebagai pelatih, Arthur juga belajar untuk lebih menentukan di area lawan.

“Saya pemain yang suka memiliki bola di kaki saya, dan mengelola permainan,” jelasnya kepada reporter.

“Sebagai gelandang bertahan saya lebih banyak melihat bola, lebih jauh ke belakang. Tapi sebagai seorang playmaker Renato juga mendorong saya untuk menembus area depan, mendekati gawang dan berusaha mencetak gol. Saya juga mendorong diri sendiri untuk mendukung para penyerang dan pemain sayap. Saya pikir itulah perbedaannya, saya berusaha lebih mengarah ke depan untuk menyuplai pemain di depan.”

Potensinya itu tentu tidak luput dari perhatian banyak orang. Selain Barca, pelatih Brasil Tite juga mengikuti perkembangan gelandang berbakat ini, dengan memanggilnya ke skuat Selecao untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia pada September tahun lalu, meski ia tak mendapat menit bermain.

Kegigihan Barca mendekati Arthur cukup konstan, hingga si pemain muda ini membuat kesalahan – di luar lapangan – dengan kedapatan memakai jersey Blaugrana ditemani direktur klub Robert Fernandez hanya beberapa jam setelah tampil mengesankan kontra Lanus. Hal ini, tentu saja membuat petinggi Gremio murka.

Untuk meredam spekulasi – dan mungkin karena Barca fokus pada perekrutan Philippe Coutinho – the Catalans menahan diri untuk tidak menindaklanjuti ketertarikan mereka pada Januari lalu. Kendati demikian, kontak antara kedua klub ini tak pernah benar-benar hilang dan, di awal Maret, delegasi dari Porto Alegre tiba di Catalunya untuk memfinalisasi detil transfer terbesar klub sejak Ronaldinho hengkang ke PSG pada 2001.

Sekarang, fans Barcelona masih harus menanti apakah tim kesayangan mereka akan mengambil opsi tersebut pada Juli atau justru Arthur diberi kesempatan lebih lama di Gremio untuk terus mengembangkan permainannya.

Tapi yang jelas, ketika tiba waktunya Barca meminta dia menjadi suksesor pemain macam Iniesta, itu menjadi tantangan besar buat Arthur. Namun sejauh ini, ia telah menunjukkan mampu menjawab tantangan, dan perbandingan dengan Iniesta tampaknya tidak mengganggu, seiring persiapannya pindah ke klub yang dapat mendorongnya menjadi salah satu pemain elite dunia.



Sumber: Goal

Pep Guardiola: Dijamin Barcelona Akan Menggila Dalam Laga El Classico

Manajer Manchester City, Pep Guardiola, masih mengikuti pertandingan El Clasico antara Barcelona kontra Real Madrid. Untuk laga nanti, Gu...

close
==[ Close ]==