Bagaimana Lionel Messi Belajar Menjadi Master Tendangan Bebas

Sebisa mungkin mereka mesti menghindari pelanggaran di sekitar area penalti saat mengunjungi Camp Nou untuk bersua Barcelona di partai penentuan babak 16 besar Liga Champions, nanti malam.

Tendangan bebas kini tak ubahnya penalti bagi Lionel Messi, yang telah memupus tabu melawan Chelsea melalui gol penyeimbang 1-1 dalam leg pertama di Stamford Bridge.

Kesahihan Messi untuk menyandang status master perekik dipertegas oleh rekor membuat gol sepak bebas dalam tiga pekan berturut-turut di La Liga Spanyol belum lama ini. Setelah menggetarkan jala Girona dan Las Palmas, Messi menyempurnakan “hat-trick” dengan membikin kiper sekelas Jan Oblak bertekuk lutut dalam kemenangan Barcelona atas Atletico Madrid.

Hebatnya, tiga gol ini lahir dari tiga macam eksekusi berbeda!

Senjata mematikan tambahan dalam artileri sang superstar Argentina tidak muncul tiba-tiba. Tentu talenta natural sangat membantunya, tapi kehebatan Messi dari bola mati merupakan kulminasi dari proses penempaan selama bertahun-tahun.

Salah satu sinyal awal potensi Messi sebagai jago tembak bebas terlihat lebih dari satu dasawarsa silam. Pada 2005, Barcelona memanggungkan acara unjuk bakat untuk bintang-bintang belia La Masia.

Formatnya sederhana. Masing-masing anak dipersilakan mendemonstrasikan skill mereka sebelum mengatakan ke arah kamera: “Ingat namaku”.

Video ini ditutup dengan aksi Messi, yang telah melakoni debut senior setahun sebelumnya. Calon megabintang yang kala itu baru berumur 18 tahun tersebut melepaskan tendangan bebas spektakuler yang melesat ke pojok gawang, membuat semua yang menonton ternganga. Ironisnya, ia belum dikenal luas sebagai eksekutor ulung.

“Sampai momen itu, dia tidak terlalu banyak mengambil tendangan bebas di La Masia,” ungkap Roger Giribet, mantan rekan setim Leo di skuat junior Barca, kepada Goal. “Yang biasa mengambil tendangan bebas adalah Victor Vazquez yang memang luar biasa, juga si kidal Juanjo Clausi, Messi nyaris tidak pernah.”


Sementara, eks kepala La Masia Albert Benaiges mengaku akademi tidak menempatkan latihan tendangan bebas sebagai prioritas

“Itu hal yang tidak kami latih,” demikian ucap mantan pengajar Messi itu. “Di Barcelona kami biasanya sesekali melakukan latihan tendangan bebas dengan pagar betis. Kami memberikan sedikit saran, tapi itu bukan bagian permainan yang kami latih keras.”

Giribet mengemukakan beberapa pemain muda La Masia kadang kala menambah porsi latihan sendiri pascasesi tim untuk mengasah tendangan bebas mereka, namun filosofi akademi di Barca lebih menekankan pada pemahaman permainan secara luas alih-alih melatih khusus skill tertentu.

Kendati demikian, para youngster tetap mendapatkan masukan berharga.

“Kami pernah diberi tahu bagaimana cara menempatkan bola agar bisa mencetak gol. Seingat saya Guillermo Hoyos [mantan pelatih Barcelona B yang kini menukangi Universidad de Chile] yang memberi tahu kami harus menaruh bola dengan katup udara di rumput – dengan begitu bola akan lebih mudah turun setelah ditendang,” urai Giribet.

Messi menyerap semua pelajaran di La Masia, tetapi ia menyempurnakan sendiri teknik tendangan bebasnya.

“Meski cara Messi mengambil tendangan bebas ketika datang ke Barca berbeda dengan sekarang, itu bukan sesuatu yang kami ajarkan kepadanya di La Masia,” tutur Benaiges. “Itu fitur alami kemampuannya yang dilatihnya sendiri. Pengalamannya sangat membantunya.”

Sosok yang berjasa mengangkat kemampuan bola mati ke level lebih tinggi tak lain adalah sang legenda hidup Argentina, Diego Armando Maradona. Pada Februari 2009, berlokasi di Stade Velodrome, Marseille, Maradona yang saat itu menjadi pelatih Albicelestes menyampaikan pelajaran penting kepada Messi tentang bagaimana cara mengeksekusi perekik untuk menuai hasil yang diinginkan.

Sebagaimana diceritakan asisten Maradona Fernando Signorini, usai melakoni sebuah sesi latihan, Messi terlihat frustrasi dan bersiap meninggalkan lapangan setelah berkali-kali percobaan tendangan bebasnya gagal menemui target.

“Saya melihat Diego datang, ia merangkul bahu Messi dan mengatakan: ‘Leo kecil, Leo kecil, ayo ke sini. Ayo kita lakukan lagi.’ Seperti seorang guru dengan muridnya,” kenang Signorini kepada La Nacion.

“Ia melanjutkan: ‘Taruh bola di sini dan dengarkan saya: jangan terlalu cepat menarik kakimu menjauh dari bola karena dia tak akan tahu apa yang kau inginkan.’ Dia kemudian menendang bola dengan kaki kirinya langsung ke dalam gawang, membuat Messi terkagum-kagum.”

Sejak saat itu Messi menjadi semakin piawai menembak bola melewati pagar betis. 13 tahun telah berlalu sejak La Pulga memperkenalkan diri dengan perekik pertama yang dilihat seluruh dunia, tapi Giribet mengingatnya seperti baru kemarin.

“Semua pemain harus melakukan dua atau tiga percobaan kecuali Messi,” ucapnya seraya tertawa.” Dia satu-satunya pemain yang bisa melakukannya langsung kali pertama, dalam 30 detik dia sudah selesai, bahkan tim operator kamera pun terkesan.”

Kini, bahkan eksekusi paling spektakuler sekalipun tidak lagi mengejutkan. Itu sudah biasa bagi Lionel Messi.

Chelsea harus waspada.


Sumber: Goal

Pep Guardiola: Dijamin Barcelona Akan Menggila Dalam Laga El Classico

Manajer Manchester City, Pep Guardiola, masih mengikuti pertandingan El Clasico antara Barcelona kontra Real Madrid. Untuk laga nanti, Gu...

close
==[ Close ]==